Hidup Seimbang Dengan Hobi

Apa bedanya Passion dan Hobby?



Menurut kamus Merriam-Webster, arti PASSION kalau diterjemahkan dan saya artikan ke Bahasa Indonesia, kira-kira seperti ini: "Sesuatu yang dicintai". Secara psikologis, kamu akan selalu memikirkan tentang hal itu. Sama kayak ketika kamu jatuh cinta.. kamu pasti mikirin cowo/cewe yang kamu cintai kan? 
Menurut kamus Merriam-Webster, arti HOBBY, kira-kira seperti ini: Sesuatu yang dilakukan diluar rutinitas untuk relaksasi."
Jadi, kalau kamu sekarang suka maen basket di hari Sabtu/Minggu, berarti basket adalah hobby-mu; karena kamu maen basket untuk relaksasi, dan ini adalah diluar rutinitas kerjaanmu. Namun bagi pemain basket profesional, maen basket bukan lagi hobby mereka, tapi passion mereka. Kenapa? Karena setiap hari mereka maen basket (rutinitas).
Hobby biasanya untuk FUN. Passion biasanya untuk menghasilkan uang. Jadi, kalau kamu sekarang hobby maen basket, sekali-kali maen basket sama teman-temanmu, berarti hobby kamu: basket. Namun, misal karena kamu cinta banget, kamu berlatih sungguh-sungguh, dan akhirnya terpanggil untuk mendaftar ke suatu klub basket, diterima, dan dibayar secara profesional, maka basket bukan lagi jadi hobby-mu, tapi passion-mu.
Suka musik = hobby. Masuk ke industri musik = passion.
Suka masak = hobby. Masuk ke dunia F&B (food & beverage) = passion
Suka film = hobby. Masuk ke dunia perfilman = passion
Suka mengamati brand = hobby. Masuk ke dunia branding = passion
Suka fashion = hobby. Masuk ke dunia fashion = passion
***Suka = ngga menghasilkan uang, tapi berasa FUN / relaks
***Masuk ke industri = karena kecintaannya, dan menghasilkan uang
Ingat, passion BUKAN apa yang ingin kamu capai dan BUKAN apa yang kamu sudah mahir..
Semoga penjelasan ini JELAS BANGET ya. :) Saatnya kamu nanya ke diri sendiri, apa passion kamu? Dan, apakah itu benar-benar passion kamu, atau hanya hobby kamu?

Banyak lo orang yang meremehkan hobi. Hobi dianggap sekadar aktivitas yang ngabisin uang. Padahal hobi punya berbagai fungsi rekreatif yang membuat orang rileks setelah bekerja keras. Namun, ada juga orang yang menggunakan hobi sebagai aktivitas pengalihan atau pelarian, misalnya untuk menunda pekerjaan.

Hobi penting untuk menyeimbangkan hidup, Sob. Mengapa? Karena dalam ngenjalanin hidup, kita harus menghadapi berbagai hal yang membuat hidup kita enggak seimbang. Misalnya, kita harus memainkan berbagai peran yang kita miliki dalam kehidupan sosial kita.

Kita harus menghadapi tekanan dalam kehidupan sehari-hari, entah yang bersumber dari sekolah, kampus,  pekerjaan, karier, atau yang bersumber dari kehidupan pribadi, seperti hubungan dengan teman, sahabat, saudara, keluarga, suami, istri, orangtua, dan orang lain.
Jika memiliki hobi yang biasanya berupa kegiatan yang kita sukai, nikmati, dan membuat diri kita senang, kita akan merasa rileks, senang, dan terhibur kan!. Hobi juga bisa menjadi penyaluran berbagai dorongan dalam diri, mulai dorongan petualangan, dorongan sifat, hingga dorongan untuk mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu.

Tantangannya adalah gimana caranya agar hobi bisa meningkatkan produktivitas kerja kita. Bukan sebaliknya, hobi malah menurunkan atau menyedot produktivitas kita. Jika hobi menyedot energi fisik kita, kita akan kelelahan, kurang konsentrasi, dan malah mudah stres. Akibatnya, saat kembali ke kegiatan utama, yakni belajar atau bekerja, produktivitas kita malah turun. Selain itu, ada pula orang yang justru lebih rajin dan bersemangat mengerjakan hobi sehingga pekerjaan utama terbengkalai.

Apa manfaat praktis hobi buat kehidupan seseorang? Jangka pendek? Jangka panjang?

Seorang dokter dan penulis spiritual asal Amerika Serikat, Orison Swett Marden, berpendapat, pekerjaan, cinta, dan permainan adalah kemudi paling seimbang buat manusia. Kalau mau dipilah-pilah, hobi dalam jangka pendek adalah membuat seseorang rileks, santai, dan memperluas pergaulan. Manfaat jangka panjang, hobi bisa menjadi alternatif pengembangan karier kita kedepannya Sob.

Apakah pilihan hobi tertentu terkait dengan karakter seseorang?

Pasti dong. Penggolongan yang paling sederhana, misalnya, orang yang ekstrovert cenderung memiliki hobi yang melibatkan banyak orang sebab karakter utamanya adalah suka bergaul. Itu sebabnya pilihan hobi yang ia ambil biasanya olahraga atau kegiatan dalam grup atau kelompok, seperti main sepak bola, futsal, dan basket. Namun, jika seseorang yang ekstrovert ingin memanfaatkan hobi untuk menyeimbangkan diri, ia perlu hobi yang dilakukan sendirian.

Sebaliknya, orang-orang introvert sering memilih hobi yang dilakukan sendirian, seperti yoga, main tenis, dan golf. Namun, bila ia memanfaatkan hobi untuk keseimbangan dirinya, ia butuh hobi yang punya karakter melibatkan banyak orang, misalnya futsal dan basket. Jadi kalaupun sama-sama suka olahraga, pilihannya adalah jenis olahraga yang punya karakteristik sesuai dengan kepribadiannya atau malah sebaliknya.

Apa jadinya kalo orang gak punya hobi?

Orang yang enggak punya hobi itu mungkin hampir gak ada, Sob. Kalaupun dia menyatakan gak punya hobi mungkin saja karena pemahaman dia tentang hobi masih terbatas. Contoh, mungkin ada dari kita yang hobinya mengamati orang. Menurut dia, ini bukan kategori hobi, padahal kalau kemampuan ini bisa diolah lebih jauh, kemampuan mengamati atau observasi ini menjadi keahlian yang penting dalam sebuah profesi, seperti peneliti atau periset. Hobi itu bisa jadi cikal bakal passion seseorang terhadap pilihan kariernya, lho!.

Sayangnya, orang seringkali meremehkan fungsi hobi. Banyak orang menganggap bahwa hobi adalah aktivitas yang menghabiskan uang karena bersifat menyenangkan, sedangkan pekerjaan yang menghasilkan uang dianggap sebagai aktivitas yang tidak menyenangkan. Kewajiban, beban yang ditimbulkan pekerjaan itu seringkali menimbulkan persepsi I hate Monday.

Di kota yang gaya hidupnya serba cepat dan individualis, seberapa penting menjalankan hobi?

Kembali kepada pentingnya hobi buat keseimbangan kehidupan manusia. Menurut saya, semakin gaya hidup dan lingkungan memiliki tuntutan tertentu, misalnya tuntutan yang serba cepat, maka kita perlu memiliki hobi yang memiliki karateristik sebaliknya. Misalnya, orang yang setiap hari pekerjaannya dikejar deadline, seperti wartawan, maka ia perlu mencari hobi yang bisa membuat dirinya rileks dan tenang. Dia perlu melambatkan gaya hidup dan pekerjaannya yang selalu dikejar deadline dengan cara berkumpul barengan teman-teman. Caranya bisa beda buat tiap orang. Ada yang cukup bersepeda santai, jogging sendirian, atau ngelukis.

Buat mereka yang gaya hidup atau pekerjaannya lebih individualis, seperti peneliti dan pembuat program, mereka perlu hobi yang membuat mereka merasakan kehangatan bersosialisasi, seperti ikut paduan suara atau memilih hobi yang membuat mereka tertantang, seperti naik gunung, panjang tebing, atau menyelam.

Apakah hobi bisa digunakan untuk mempererat relasi sosial?

Pasti bisa dong, bergantung tujuan kita dalam memilih dan menjalankan hobi.

Mana yang lebih baik, menjalankan hobi sendirian atau bersama suatu komunitas kalau dari sudut psikologi?

Ini bukan soal baik atau tidak. Kembali kepada tujuan pemilihan hobinya. Untuk senang-senang, mencari keseimbangan, atau bagaimana sob.

Apakah orang-orang yang sudah usia lanjut juga perlu memiliki hobi?

Haha, menurut saya, setiap orang perlu punya hobi tidak pandang usianya. Untuk anak-anak pun juga perlu distimulasi sejak dini untuk memiliki hobi sesuai pilihannya. Orang-orang yang berusia lanjut dan sudah pensiun dari pekerjaannya perlu hobi. Selain bermanfaat untuk mengisi waktu luangnya, hobi bisa juga menjadi sarana lansia untuk bergaul dan berbagi pengalaman yang sama dengan kolega seusianya. Dengan begitu saraf-saraf motorik otak yang terkait memori, dan daya tahan mental, bisa terus dirangsang.

Jadi buat para Sobat Ala Aidil.com, apa hobi kamu? Lakukanlah dengan penuh semangat, pasti bisa buat hidup kamu lebih seimbang.

0 komentar :

Posting Komentar