Meski mesin kedua
perekonomian Indonesia mulai memanas, pesona negeri ini di mata didunia masih
tertinggal ketimbang China atau india. Karenanya, tidak ada salahnya jika kita
belajar dari kedua Negara itu dalam menggerakkan mesin ekonominya.
Sekitar tahun 1990an, China mulai membuka peluang investasi
di berbagai sektor industri. Perbaikan infastruktur pun dilakukan pemerintah
untuk menghapus keraguan investor yang hendak menanam dana mereka, mulai dari jalan hingga
fasilihtas listrik. Tak hanya itu, selain memiliki jumlah penduduk terbanyak
didunia, tenaga kerja China juga terbilang murah.
Alhasil investor berebut masuk ke China, dan membuat
berbagai macam industry di negeri Panda ini mulai berkembang. Aktivitas ekspor
China melejit, menjadikannya pantas menyandang julukan the factory of the world. Bahkan berdasarkan laporan terakhir
United Nations Conference on Trade and
Development’s (UNCTAD) China menempati posisi teratas sebagai penerima FDI
terbesar di dunia untuk periode paruh pertama 2012, dengan nilai US$ 59,1
miliar.
Terlihat keempat mesin perekonomian China bergerak secara
kompak. Namun, satu hal yang harus digaris bawahi, peran pemerintah sangat
dibutuhkan di sini. Selayaknya seorang investor, apakah Anda mau membenamkan
uang Anda di sebuah Negara yang memiliki ceruk pasar yang baik, namun tidak
memiliki infastruktur jalan atau listrik yang baik?
Serupa tapi tak sama, India juga menjadi primadona Asia
lainnya. Selain mengantongi gelar sebagai Negara dengan penduduk kedua di
dunia, India juga mendapat gelar the world’s leading bussines process
outsourcing, atas upayanya menyediakan tenaga kerja yang melimpah dan
terjangkau.
0 komentar :
Posting Komentar